Banten-News | Environment | Tangerang Selatan
Bocah-bocah perempuan dan lelaki 9 tahun ini menikmati suasana pagi di Hutan Kota 2, Bumi Serpong Damai (BSD) City, Selasa 17 September 2009. Bersama dengan sekelas dan seorang guru menempuh perjalanan sekitar 20 kilometer dari kediaman mereka di Legok, Tangerang, menuju Hutan Kota 2, BSD City, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Sambil tertawa riang dan bernyanyi berlarian kesana-kemari di bawah pohon pinus rindang, bocah-bocah ini sesekali memeluk temannya.
“Ini ketiga kali saya ke Taman Kota 2. Lari-lari, berolahraga, jogging dan bermain bulutangkis seperti pengunjung lain senang sekali. Semua bahagia, bermandikan sinar surya yang menerobos rapatnya barisan pohon cemara,” ungkap Gadis dan teman-teman mengiyakan meski tak sedikit yang tampak lebih memilih duduk-duduk santai di kursi-kursi taman yang tersedia.
Taman kesehatan cukup rindang dan asri dikunjungi saat pagi hari. Sesuai namanya, kawasan ini cocok untuk berolahraga bagi warga yang gemar jogging atau meregangkan otot lainnya, apalagi saat libur akhir pekan. Tempatnya memang tidak cukup besar, namun asyik untuk duduk-duduk di bawah pohon rindang.
Begitulah pemandangan umum di Hutan Kota 2, BSD City, saban libur akhir pekan dan hari-hari lainya.Taman dan Hutan Kota di Tangsel semakin terasa manfaatnya dan menyaksikan sendiri begitu ramainya publik beraktivitas di Taman Kota 2 BSD City. Kendaraan roda empat yang parkir nampak mengular, begitu juga dengan sepeda motor.
Hutan Kota 2 BSD City terletak di kawasan Taman Tekno. Kalau dari BSD menuju ke Muncul (lokasi Kampus Institut Teknologi Indonesia/ITI), Hutan Kota 2 diapit oleh Jalan Raya Victor (menuju Parung – Pamulang – Muncul) dan kawasan pergudangan Taman Tekno.
Luasnya mencapai 7,5 hektar, dan merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola Pemkot Tangsel bersama BSD City. Sebelumnya, ia berjuluk “Taman Kota 2”, tapi sejak 3 Juli 2011, kapasitasnya naik menjadi “Hutan Kota 2”.
Thank to PT Sinar Mas Land yang membangun Bumi Serpong Damai City, sesuai amanat UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Kota Tangsel wajib memiliki 30% wilayah kota berupa RTH, yang terdiri dari 20% publik dan 10% privat. RTH publik tentu saja dimiliki dan dikelola Pemkot Tangsel, serta digunakan untuk kepentingan masyarakat umum.
Ada tiga tujuan dari RTH ini, yaitu: Menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air, Menciptakan aspek planologis perkotaan melalui keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat, dan Meningkatakan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah dan bersih.
Sedangkan empat fungsi RTH adalah: Pertama, fungsi ekologis, misalnya paru-paru kota, pengatur iklim mikro, sebagai peneduh, produsen oksigen, penyerap air hujan, penyedia habitat satwa, penyerap polutan dalam udara, air dan tanah, serta penahan angin.
Kedua, fungsi sosial budaya seperti menggambarkkan ekspresi budaya lokal, media komunikasi, dan tempat rekreasi warga.
Ketiga, fungsi ekonomi antara lain, sumber produk yang bisa dijual seperti tanaman bunga, buah, daun, dan sayur mayur. Beberapa juga berfungsi sebagai bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, dan lain-lain.
Keempat, fungsi estetika semisal meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota baik skala mikro (halaman rumah dan lingkungan pemukiman), maupun makro (lansekap kota secara keseluruhan), menciptakan suasana serasi dan seimbang antara area terbangun dan tidak terbangun.
BSD City sendiri memiliki akses jalan tol seperti Akses Toll Jakarta-Serpong, Toll BSD-Pondok Indah dan Stasiun KRL Rawa Buntu. Tak hanya itu perumahan-perumahan di BSD pun memiliki Shuttle Bus yang bisa mengantarkan ke daerah-daerah penting di Jakarta.
Tinggal di BSD City, di rumah di Serpong memiliki banyak keuntungan untuk anda dan keluarga terutama untuk transportasi dan akses tol.
