Banten-News | Commentary | Tangerang
Oleh Multa. F, Wartawan Senior
PERS (wartawan) yang punya peran dari pilar ke empat masih sedang sakit karena corena dua tahun lamanya. Oleh karena Trias Politika kita lemah sekali. Satu dari tiga pilar kekuasaan demokrasi, eksekutif sudah tudak mungkin diharapkan. Pilar yudikatif masih tanda tanya, pilar legislatif sudah ancang-ancang sebagai target calon Pemilu.
Sebetulnya yang perlu ditelaah lagi adalah: Jika seorang meminta hak meliput sebagai Wartawan dan minta diperlakukan sebagai Jurnalis yang bersih dan independent, maka sepak terjangnya harus independent pula.
Jangan para wartawan semena-mena meminta hak supaya diperlakukan sebagai jurnalis yagg bersih dari afiliasi golongan tertentu, tapi melupakan kewajiban utamanya sebagai jurnalis yang netral.
Konsep awal berdirinya media/pers dan pekerjaan di bidang Jurnalism adalah sebagai wakil dari Suara Tuhan, yaitu menjadi pembawa fakta dan kebenaran di atas bumi.
Sehingga jika jurnalis tersebut telah jelas menjadi kader sebuah partai, harus dipertanyakan apakah ia masih memiliki Hak sebagai jurnalis yang harus dipandang bersih dari kepentingan politik partainya…??
Salah satu yg membuat profesi Jurnalis itu bermartabat, adalah karena umumnya ada idealisme berupa sumpah pribadi dan kewajiban di diri masing-masing bahwa keadilan itu harus ada sejak masih di dalam pikiran.
Nah jika ada jejak Perilaku seorang jurnalis yang jelas sudah Kepartaian, apalagi konsep yg tertulis di dalam pikirannya ya pastilah Konsep Kepartaian.
Bagaimana seorang jurnalis masih mau menuntut bahwa dirinya berhak untuk diperlakukan secara adil, jika dirinya sendiri tidak sanggup adil kepada hak orang lain untuk mendapatkan berita yang bersih dari kepentingan politik si jurnalis…?
Jika soal identitas dan afiliasi politiknya saja sudah berbohong, bagaimana mungkin masyarakat akan melihat wartawan yang bisa sebagai murni bekerja sebagai Wartawan dan bukan Petugas Partai..?
Saya tidak menentang jurnalis yang terjun ke jalur politik, dan malah mendukung karena adanya mantan jurnalis yang cerdas justru akan memperkaya wawasan para politikus.
Tapi sebaiknya tinggalkan pekerjaan jurnalis jika ingin menjadi pokitikus, karana dunia kewartawanan terlalu suci untuk dibawa ke intrik partai/golongan.
Jangan pula kembali menjadi wartawan jika pencalonannya gagal, karena pekerjaan wartawan bukan pelarian.
Jadilah politikus yang handal dan berkeadilan membela masyarakat, insya Allah perjuangannya akan dihargai dan diingat selalu oleh rakyat.
